Review Eiger light speed cross bar

Sandal Eiger light speed cross bar

Nyaman Di Kaki,Nyaman Di Kantong

       Berawal dari niatan mengafkirkan sandal gunung saya yang lama karena outsole yang sudah menipis dan membuatnya licin,bahkan ketika saya di penanggungan beberapa kali terpeleset dan jatuh karena medan yang saat itu licin sehabis hujan,di tetapkanlah saya akan membeli sepatu hiking baru,tetapi apa daya uang belum ada untuk membeli sepatu yang saya inginkan,akhirnya saya memutuskan membeli sandal gunung,lagi pula dekat-dekat ini gunung yang saya daki tidak teralu ekstrim dan tak seberapa tinggi.
        Setelah browsing ke sana sini dan lihat perbandingan beberapa produk,saya putuskan dan tetapkan akan membeli sandal gunung eiger,tetapi belum yakin tepatnya produk apa yang saya beli,setelah uang cukup terkumpul saya berangkat menuju eiger Tunjungan plaza II,tempatnya tidak teralu ramai karena saya kesana bukan pada hari libur,sehingga saya bisa banyak tanya kepada pegawai eiger tentang produk sandal eiger yang mau saya beli,banyak memang pilihannya,mulai dari yang bentuknya keren tetapi hanya untuk jalan-jalan,sampai yang biasa saja tetapi menurut masnya sangat cocok untuk hiking,saran saya coba langsung tanyakan saja mana yang paling cocok untuk hiking,pegawai eiger langsung dengan sigap menunjukan mana saja yang cocok dan kita tinggal menyesuaikan dengan gaya dan dompet kita,setelah memilih cukup lama pilihan saya jatuh pada EIGER LIGHT SPEED CROSS BAR warna biru.



Features
  • Polyster Tubullar Webbing
  • Allround Webbing Stiching
  • EVA Compress Footbed
  • Super Rubber Outsole-Sticky Rubber


First Impression
       pertama kali saya lihat sandal ini saya tertarik dengan motif pada webbing,motifnya menarik seperti ukiran suku dayak (CMIIW) membuat kesan authentic look dengan paduan warna biru yang kebetulan warna favourite saya,membuat saya memilih 8/10 untuk segi style,dari segi outsole saya sangat kagum karena outsole nya terlihat garang dan meyakinkan untuk dipakai hiking,tetapi saya sedikit ragu dengan lengkungan pada bagian tengah telapak kaki yang tidak seperti sandal biasanya yang rata,tetapi begitu di coba,lengkungan tadi malah membuat kaki nyaman dan terasa aman seperti menempel pada kaki,untuk outsole saya beri 9/10,dan untuk kenyamanan saya beri 8/10,Harga yang cukup terjangkau juga menjadikan salah satu pertimbangan saya untuk membeli sandal ini,dengan harga Rp 175.000 kita sudah bisa mendapatkan sandal ini,cukup murah jika dibandingkan produk eiger lainnya dan produk dari merek outdoor lainnya,dari segi harga saya beri 10/10
  • style 8/10
  • outsole 9/10
  • kenyamanan 8/10
  • harga 10/10
total 35 : 4 = 8,75/10

Percobaan Di Lapangan
       Percobaan kali ini saya lakukan di gunung pundak dengan ketinggian 1547 MDPL dan kondisi jalur menanjak berbatu sesekali tanah landai,kondisi cuaca kering.
       ketika saya pakai Hiking di gunung pundak terasa sekali cengkraman dari outsole yang sudah saya sebutkan di atas dan benar lengkungan yang saya ragukan tadi malah membuat nyaman seperti memakai sepatu,apalagi saya tetap menggunakan kaos kaki,terdapat medan basah berupa sungai kecil yang mengalir di tengah-tengah track sehingga terpaksa harus saya lalui,tidak terasa licin sama sekali ketika melewati batuan di sungai tersebut,meskipun eiger merekomendasikan penggunaan sebatas di sekitar basecamp tetapi jika di pakai untuk hiking singkat (tidak lebih dari 4jam) dan kondisi track baik,saya rekomendasikan untuk membeli sandal ini,saya juga gunakan sandal ini untuk traveling ke bali,mengunjungi beberapa air terjun dan pantai dengan medan yang beragam.




Kekurangan Dan Kelebihan
kelebihan
  1. Harga yang terjangkau
  2. Kualitas Outsole yang tidak dimiliki produk atau merek lain
  3. Style yang menarik
  4. cengkraman kuat dan nyaman saat di pakai Hiking maupun Traveling
Kekurangan
  1. Licin ketika menginjak batu di air terjun
  2. Outsole kurang kuat dan kurang nyaman saat turun gunung



*Penilaian di atas bersifat subjektif/berdasarkan pengalaman pribadi
*Review ini tidak di sponsori oleh pihak manapun
    

Comments

Popular posts from this blog

Puncak watu jengger